22.40
0
Haul Kyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali )

 14 Dzulqaedah setiap tahun diperingati sebagai hari haulnya Kyai H. Abdurrahman Syafi'i (Kyai Ali). pada hari ini sudah yang ke 22 tahun sepeninggal beliau, swararinggit mohon izin kepada salah satu keluarga dan juga menjabat sebagai Ketua RW 04 Lingkungan Geneng Timur yaitu Bapak Tauchid untuk kiranya mengizinkan koresponden swararinggit menampilkan dan beliau mengizinkan, sehingga koresponden berani menampilkan pelaksanaan Haul Kyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali )yang ke 22 ini. Adat atau tradisi “haul” atau “hol” sudah tidak asing lagi dalam masyarakat Ledug. Tradisi ini bukanlah perkara yang dibuat-buat sendiri oleh orang-orang Ledug, tetapi adat yang telah diterima daripada para ulama terdahulu. Tradisi ini juga wujud dalam masyarakat Islam di berbagai pelosok dunia termasuklah Kota Suci Makkah al-Mahmiyyah. Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani rahimahUllah menulis dalam “Nihayatuz Zain” halaman 281 sebagai berikut:- “… Dan telah menjadi adat kebiasaan orang untuk bersedekah bagi si mati pada hari ke-3 dari kematiannya, hari ke-7, pada sempurnanya hari ke-20, hari ke-40, hari ke-100, dan setelah itu dilakukan setiap tahun pada genapnya haul dari tarikh kematiannya….”
Kebiasaannya dalam majlis hol ulama, diperdengarkan serba sedikit mengenai biografi atau riwayat hidup almarhum Shohibul Haul. Dengan pembacaan manaqib dapatlah kita mengenali Shohibul Haul dan jasa-jasa beliau. Kyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali ), sedikit banyak, pasti ada jasanya kepada kita, umat Islam di Ledug,. Maka sewajarnya kita mengenang jasa-jasa beliau dan juga jasa-jasa sekalian ulama yang telah menyampaikan kepada kita ajaran Junjungan Nabi SAW yang menjadi suluh dalam kehidupan kita. Membaca sejarah para pemuka Islam ini mempunyai faedah dan kelebihan tersendiri. Cukuplah faedahnya jika perjalanan hidup mereka menjadi tauladan bagi kita dalam menuruti jejak langkah Junjungan Nabi SAW. Inilah antara tujuan kita untuk mengadakan haul Kyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali ). Bukannya untuk bermegah-megah atau untuk pamer.
Sungguh sangat bermanfaat memperingati ulama sehingga Imam ‘Abdul Rahman al-Masyhur rahimahUllah, mufti Hadhramaut, menulis dalam karya beliau “Bughyatul Mustarsyidin” sebagai berikut:-
Dan telah warid dalam satu atsar dari Nabi Muhammad SAW bahawasanya baginda bersabda: ” Barangsiapa yang menulis sejarah seorang mukmin (yakni seorang yang benar-benar beriman viz. wali), maka sama dengan dia menghidupkannya. dan barang-siapa yang membaca sejarahnya maka sama dengan dia menziarahinya. Serta barang-siapa yang menziarahinya, maka pasti dia memperolehi keredhaan Allah ta`ala dalam kenyamanan syurga dan menjadi hak (yakni kewajipan) bagi seseorang untuk memuliakan penziarahnya.”
Maka sewajarnya sedikit sebanyak manaqib atau sejarah hidup beliau diceritakan agar menjadi i’tibar dan motivasi bagi para pendengar sekalian. Dan perlu ditekankan aqidah yang menjadi pegangan Kyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali ) , apalagi dalam suasana sekarang di mana kesesatan telah merajalelah . Semoga Allah menyelamatkan kita sekaliannya daripada kesesatan aqidah.
Mudah-mudahan dengan menghadiri haul seorang ulama besar sepertiKyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali ) , kita memperolehi madad dan nadzrah Shohibul Haul yang bermuarakan syafaat dari Baginda Rasul SAW, maka marilah kita datang memeriahkan majlis haul Kyai H. Abdurrahman Syafi'i ( Yai Ali ) ini. Datang karena Allah ta`ala, karena Rasulullah SAW, tanpa melihat siapa yang akan memberi tausyiah dalamnya nanti. Mudah2 han rahmat Allah diturunkan tatkala para sholihin diperingati, Semoga syafaat Junjungan Nabi SAW tatkala para pewaris baginda dimuliakan, Insya-Allah, pasti keihsanan akan dibalas dengan keihsanan. Allah Maha Pemurah.

0 komentar:

Posting Komentar