KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmanirrohim.
Segala
puji bagi Allah yang memberikan rahmat dan ni’mat-Nya kepada kita sekalian
sehingga penulisan sejarah singkat MBAH QORIBAH ini dapat kita laksanakan.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada baginda Muhammad SWT.yang
telah memberikan petunjuk kepada kita sekalian berupa iman dan islam.
Sejarah
singkat MBAH QORIBAH dan silsilah keluarga ini disusun bertujuan untuk:
1.
Meningkatkan hubungan silaturrahim antar sesama kerabat .
2.
Menunjukkan sejarah yang sebenarnya tentang asal usul Ledug.
3.
Menunjukkan kelebihan-kelebihan orang terdahulu untuk
dijadikan teladan orang-orang sekarang.
Pemaparan
sejarah dan silsilah ini berdasarkan atau bersumber dari para sumber yaitu
sesepuh-sesepuh desa yang mengetahu betul tentang sejarah MBAH QORIBAH, dan hal
ihwal yang terjadi pada saat itu. Tentunya masih jauh dari sempurna.lebih dari
itu, penyusunan sejarah singkat MBAH QORIBAH ini adalah merupakan pengantar
pelaksanaan Haul MBAH QORIBAH dan sesepuh desa ledug pada 15 Desember 2010 atau
10 Muharram 1432 M.
Akhirnya
tulisan singkat ini mudah-mudahan beranfaat bagi kita sekalian. Masukan-masukan
yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan tulisan ini.
Ledug,
7 Desember 2010
Ttd
PANITIA
HAUL
SEJARAH SINGKAT
I.
RIWAYAT SINGKAT MBAH QORIBAH
“Qoribah”
adalah nama julukan atas nama anak laki-laki pertama beliau yaitu “Qoribah”.
Hal ini sudah menjadi kebiasaan orang-orang untuk menyebut orang tua dengan
panggilan anak pertama. Nama aslinya adalah ABDURRAHMAN. Konon beliau berasal
dari banten, Jawa Barat. Ayahanda beliau adalah R. Jimat. Beliuau sendiri
mempunya tiga orang saudara, mereka adalah:
1.
Mbah Nurmadin (Purworejo, Mojokerto)
2.
Mbah Gribah (Kelapa Sawit, Lumajang)
3.
Mbah Kurimah (Kembang Kuning, Surabaya)
Riwayat
pendidikan beliau belum diketahui oleh narasumber.
II.
MASA PENGEMBARAAN
Pengembaraan
merupakan suatu tradisi orang-orang terdahulu untuk memperoleh tujuan yang
mereka inginkan. Salah satunya adalah Mbah Nurmaddin dan saudara-saudaranya.
Setelah
mereka mendapat restu dari ayahanda mereka, maka mereka memulai pengembaraan
menyusuri pulau Jawa sehingga sampai di Ampel, Surabaya.Setelah beristirahat
sejenak, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke arah barat dan mereka sampai
di hutan di wilayah Mojokerto yang sekarang bernama desa Purworejo. Ditempat
inilah kemudian Mbah Nurmaddin, kakak tertua Mbah Qoribah mulai membuka
perkampungan baru yang beliau namakan PURWOREJO.
Setelah
sekian lama di Perworejo, maka Mbah Nurmadin mempersilahkan kedua adiknya untuk
mencari lahan baru. Mbah Qoribah diperintahkan mencari tempat di sebelah
Bangil. Mula-mula beliau membuka lahan di Pandaan tepatnya di Desa Wangi,
karena ada hal yang diragukan dalam hati beliau dan merasa tidak cocok dengan
tempat tersebut, beliau pindah lagi ke lereng G. Arjuna. Beliau berhenti di
Dusun Wilo dan sempat bermukim di dusun tersebut. Karena dalam hati beliau
masih ada keragu-raguan maka meninggalkan dusun tersebut.
Atas
dasar kemauan dan niat yang kuat inilah beliau meneruskan perjalanan dari Dusun
Wilo naik ke lereng Arjuna. Perjalanan
yang melelahkan naik turun bukit membuat beliau kelelahan, sehingga beliau
berniat istirahat sejenak. Saat itulah menemukan air jernih yang mengalir tiada
habisnya dan muncullah dalam hati keinginan membuka perkampungan baru di tempat
tersebut. Setelah dirasa cukup untuk istireahat, beliau terus naik dan sampai
di tempat yang terletak tebing-tebing yang curam, tempat tersebut mengandung
banyak mata air sehingga akhirnya Mbah Qoribah mulai membuka lahan dan
bertempat tinggal di dini.
Tempat
yang pertama kali beliau buka adalah dusun Mbak ( nama dusun sebelum digusur
SKSD PALAPA), tepatnya adalah sebelah barat tower SKSD PALAPA.
Ketika
selesai melakukan solat dzuhur,beliau menebang pohon disaat itulah muncul
harimau putih besar (konon harimau itu bisa bicara dengan Mbah Qoribah).
Harimau tersebut tidak terima atas penebangan hutan yang dilakukan oleh Mbah
Qoribah karena merasa hutan dikawasan terswbut merupakan daerah kekuasaannya.
Maka terjadilah pertempuran sengit antara keduanya selama tiga hari tiga malam
dan akhinya harimau tersebut menyerah kalah dan bertekuk lutut, juga bersedia
menjadi pengikut Mbah Qoribah. Harimau
putih inilah yang kemudian menjaga tanaman Mbah Qoribah sewaktu beliau
bersilaturrohim keluar daerah ke tempat saudara-saudaranya di Purworejo,
Surabaya atau keperluan lainnya. Hal ini sering beliau lakukan sehingga
hubungan baik antara kerabat Ledug dengan Purworejo berlanjut sampai sekarang.
Pembukaan
hutan terus berlanjut sehingga sampai di dekitar Granjangan. Disinilah beliau
bertemu dengan ular besar dan terjadilah pertempuran hidup mati antara
keduanya. Akhirnya pertempuran tadi, ular raksasa tersebut menjadi dua bagian,
kepalanya berada di barat dan ekornya berada di timur. Karena besarnya ular
tersebut, sampai-sampai darah yang keluar mengalir tujuh hari tujuh malam.
III.
HUBUNGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
Setelah
kurang lebih lima tahun mbak terkenal sehingga sampai di Surabaya (karena pada
waktu itu Mbah Qoribah sering pergi ke Surabaya dan menyebarkannya kepada teman
dan kerabatnya) sehingga banyak orang yang ingin mengunjungi dan bertempat
tinggal di dusun tersebut. Mbah Qoribahpun memboyong istriya Nyai Hj. Fatimah
ke dusun tersebut. Diantara yang datang dan bertempat tinggal di dusun Mbak
setelah Mbah Qoribah adalah:
1.
Mbah Rambat (nama Mbah Rambat ini disebabkan karena bliau
merambat (istilah jawa) menyusuri lereng Gunung Welirang dan Gunung Arjuna)
2.
Mbah Jenggot
3.
Mbak Telok, dll.
Para
pendatan ini segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Kehidupan
sehari-hari berjalan dengan harmonis, satu sama lain saling bekerja sama,
tolong menolong membuka lahan baru, baik untuk tempat tinggal maupun untuk
lahan pertanian.
Setelah
penduduk di Dusun Mbak tersebut berkembang dan wilayahnya pun mulai meluas
sampai ke selatan (yang sekarang Lingkungan Geneng) dan ke timur (Lingkungan
Tulang, Paras, dan Jeruk). Maka atas prakarsa Mbah Qoribah sebagai sesepuh
dusun dibuatlah suatu peraturan yang menyangkut pembagian tugas dan pada saat
itu ditetapkan:
1.
Mbah Qoribah sebagai pemangku agama Islam (Mudin) yang
mengurusi masalah agama
2.
Mbah Tolok sebagai petinggi
3.
Mbah Rambat sebagai perangkat
4.
Mbah Tempayak sebagai perangkat
Pembagian
tugas tersebut juga mencakup masalah pertanian yaitu irigasi yang menjadi
kebutuhan pokok para petani. Namun demikian mereka saling membantu satu sama
lain sehingga budaya gotong royong sangat terbina waktu itu.
Khidupan
yang harmonis ini mereka wariskan sampai ke anak cucu mereka.
IV.
BERUMAH TANGGA DENGAN NYAI Hj. SITI FATIMAH
Setelah
kurang lebih lima tahun Mbah Qoribah tinggal di dusun Mbak sebagaimana sudah
dijelaskan di atas dengan kadaan beliau dirasa sudah makmur maka beliau
berkeinginan untuk berumah tangga. Beliau
berangkat keluar daerah (tidak diketahui nama daerah tersebut) dan bertemu
dengan seorang wanita yang bernama Pramuna atau Hj. Siti Fatimah, wanita itu
kemudian dijadikan istri dan diboyong ke dusun Mbak. Dari perkawinan Nyai Hj.
Siti Fatimah beliau dikaruniai 9 anak (ada yang mengatakan 7 anak) di antaranya
adalah:
1.
Mbah Karnawi
2.
Mbah Pura
3.
Mbah Salimun
4.
Mbah Wariyo
5.
Mbah Mahyo
6.
Mbah Kasemo
7.
Mbah Madarim
8.
Mbah Ramilah
9.
Mbah Sarto
Setelah
sekian lama berumah tangga dan dikaruniai anak umurnya pun semakin hari berkurang.
Mbah Qoribah pun wafat (belum diketahui tahun berapa wafatnya dan berapa
umurnya) ada sumber yang mengatakan bahwa beliau wafa pada tanggal 19 Muharram
(Sura) dan dimakakman di pemakaman umum lingkungan Ledok.
Sedangkan
istri beliau, Nyai Hj. Siti Fatimah meninggal di dusun Ganti sewaktu menengok
cucunya (Nyai Ramu). Beliau dimakamkan di sana. Hal ini bisa dibuktikan dengan
adanya kursi yang digunakan untuk membopong beliau dan sampai sekarang kursi
tersebut masih terjaga dengan baik.
Assalamualaikum...
BalasHapusMohon info silsilah Mbah Qoribah yg lebih lengkapnya?
Atau contact person keluarga besar Bani Qoribah yg bisa saya hubungi, trims.
waalaikumsalam wr. wb.
Hapusuntuk lebih jelas bisa menghubungi contact person admin
http://swararinggit.blogspot.com/p/contact-us.html