Struktur Organisasi Swara Ringgit
SUSUNAN PENGURUS
KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT (KIM)
KELURAHAN LEDUG KECAMATAN PRIGEN
NO | JABATAN DALAM KIM | NAMA |
1 | Pelindung / Penasehat | Kepala Kelurahan Ledug |
2 | Ketua | ROIKHAN WIRDA |
3 | Sekretaris | MUNADI. S. Kom |
4 | Bendahara | CHOIRUL ANAM |
5 | Bidang – bidang : | |
|
| |
|
| |
|
| |
6 | Anggota |
|
Kepala Kelurahan Ledug Drs. H. Djunaidi Penata Tk I NIP. 19580222 198504 1 001 |
Swara ringgit berlokasi di Kelurahan Ledug yang sebelumnya bernama Desa Ledug, terletak di lereng Gunung Ringgit dan Arjuno terdiri dari beberapa lingkungan yang memiliki asal usul yang berbeda-beda. Diantaranya:
- Sesuai dengan cerita yang berkembang di masyarakat, Lingkungan Jeruk sebelumnya merupakan hutan, sedangkan warganya adalah pindahan dari rumah gunung yang terletak di Gunung Kekep. Gunung Kekep disebut demikian karena daerahnya berbukit-bukit seperti kekep (dalam bahasa jawa, kekep adalah alat untuk menutup beras pada saat memasak nasi menggunakan kukusan). Perpindahannya diperkirakan sekitar tahun 1950, tujuannya adalah untuk mendekatkan secara administratif warga yang ada di rumah gunung dengan pusat pemerintahan (balai desa). Nama Jeruk digunakan setelah proses pemindahan warga karena di wilayah tersebut terdapat kebun jeruk yang sangat luas.
- Paras atau Kebon Gedhe. Di wilayah lingkungan ini dahulunya berupa perkebunan kopi, jeruk dll. Masyarakat banyak menggantungkan hidupnya dari hasil kebun tersebut
- Tulang, lingkungan Tulang merupakan lingkungan yang terletak di tengah-tengah Kelurahan Ledug sehingga disebut Tulang.
- Ledok, disebut Ledok karena letaknya paling rendah diantara lingkungan yang lain dan bentuknya berupa cekungan.
- Geneng, mengingat letaknya diatas sehingga disebut Nggeneng (tinggi).
- Alam indah (kebon), dahulu lingkungan Alam Indah merupakan perkebunan jeruk dan macam-macam tanaman lain yang lebat dan luas sehingga bentuknya sangat indah. Selain itu, dari tempat ini kita bisa menikmati panorama alam wilayah Ledok, Geneng, Tulang, Paras dan pegunungan (Ringgit, Arjuno, Welirang) yang eksotis.
Nenek moyang masyarakat Ledug berasal dari garis keturunan 3 sesepuh Kelurahan Ledug. Pada saat itu para sesepuh sudah melakukan pembagian tugas dalam membentuk sebuah wilayah pemukiman dengan pemerintahan yang baru. Diantaranya adalah :
- Mbah Qoribah, pada waktu itu bertindak sebagai pengurus keagamaan dan sampai sekarang garis keturunannya banyak yang menjadi pemuka agama (ustadz, modin, dll)
- Mbah Nolo (Mbah Balok), pada waktu itu Mbah Balok bertindak sebagai pengurus pemerintahan. Dari garis keturunan beliau banyak anak cucunya yang bekerja di pemerintahan/kantoran.
- Mbah Rambat, pada waktu itu Mbah Rambat bertugas mengurusi bidang pertanian terutama pembagian air irigasi.