07.26
0
MEMAHAMI QIRAATI*

Sejarah Singkat Qiraati

Tahun 1963 Qiraati mulai disusun oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi di Semarang.

Sejarah penemuan dan penyusunan metode Qiraati membutuhkan perjalanan masa yang cukup lama dengan usaha, penelitian, pengamatan dan uji coba selama bertahun-tahun. Dengan penuh  ketekunan dan kesabaran Bapak H. Dachlan Salim Zarkasyi  selalu mengadakan pengamatan dan penelitian pada majelis pengajaran Al Qur’an di musholla-musholla, di masjid-masjid ataupun pada majelis tadarus Al Qur’an. Dari hasil pengamatan dan penelitian ini beliau mendapatkan masukan-masukan dalam  penyusunan metode Qiraati, dimana hal-hal yang dirasa perlu dan penting untuk diketahui dan dipelajari anak-anak beliau tulis, beserta contoh-contohnya yang kemudian diuji cobakan kepada anak didiknya. Sehingga dengan demikian penyusunan Metode Qiraati ini bukan berupa satu paket buku sekali jadi hasil “otak-atik akal”, melainkan dari hasil pengamatan, penelitian dan percobaan, sehingga Metode Qiraati ini mempunyi gerak yang dinamis sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan.

salah satu kutiban sambutan Ust. Abd. Rojak pada acara Khotmul Qur.an TKQ-TPQ "Bahrul Ulum" ke 17 Ledug Prigen, Swara Ringgit sengaja mempublikasikan acara ini krn begitu pentingnya ajaran Alqur'an dalam agama Islam, dan beliau Ust Abd Rojak juga menambahkan bahwa"Menjaga dan memelihara kehormatan dan/ atau kesucian Al Qur’an dari segi bacaannya yang benar (tartil) sesuai dengan kaidah tajwid dan Menyebarluaskan ilmu baca Al Qur’an yang benar dengan cara yang benar.

Target yang diharapkan TKQ-TPQ "Bahrul Ulum" ke 17 Ledug Prigeni adalah santri atau murid akan mampu membaca Al Qur’an dengan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dalam batas waktu tertentu kurang lebih 2 tahun. Adapun target ini dapat diperjelas dengan:

  1. Dapat membaca Al Qur’an dengan lancar dan tartil yang meliputi: 
    • Makhraj sebaik mungkin
    • Mampu membaca Al Qur’an dengan bacaan yang bertajwid
    • Mengenal bacaan ghorib dan bacaan yang musykilat
    •  Hafal (faham) ilmu tajwid praktis
  2. Mengerti sholat, bacaan dan praktiknya
  3. Hafal surat-surat pendek minimal Q.S. Adl Dluha s.d Q.S An Naas
  4. Mampu menulis arab dengan baik dan benar
TKQ-TPQ "Bahrul Ulum" ke 17 Ledug Prigen memiliki sarana pendidikan yang terbagi menjadi tiga:
  1. Perangkat keras, yang meliputi:
    • Gedung atau kelas
    •  Almari kecil
    •  Papan Tulis
    •  Alat Peraga
    •  Buku Pegangan

Tashih dari segi bahasa berasal dari kata- يصحح  –  صحح – تصحيحا   صحح- yang berarti membetulkan, memperbaiki. Sedangkan yang dimaksud adalah Guru ngaji yang menggunakan Metode Qiraati sudah diuji ketartilan bacaan Al Qur’annya dan dinyatakan Lulus oleh penanggung jawab Al Qur’an Metode Qiraati (Pentashih). Lulus Tashih adalah salah satu syarat guru ngaji yang menggunakan Metode Qiraati.

sampai dengan periode ke 17 ini sudah banyak meluluskan santri - santri yang bisa membaca Al-Qur'an dengan benar untuk tahun 2015 ini TKQ-TPQ "Bahrul Ulum" ke 17 Ledug Prigen meluluskan 26 santri dan santriwati

mudah - mudahan TKQ-TPQ "Bahrul Ulum" ke 17 Ledug Prigen semakin maju dan sukses Aamiin......

0 komentar:

Posting Komentar