Kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban oleh Panitia di Lingkungan Geneng Barat |
Menyambut Idul Adha tahun ini koresponden swararinggit meliput jalannya Ibadah Sholat Id di Masjid Baitur Rohim Kelurahan Ledug dengan Imam dan Khotib Ustadz Khusaini, swararinggit merangkum khutbah Jum'atnya yaitu : baiknya kita memahami makna Idul Adha dan sejarahnya. Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam selain Idul Fitri. Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah, menandai berakhirnya rangkaian ibadah Haji selepas wukuf di Arafah. Makna Idul Adha berhubungan erat dengan pengorbanan. Perayaan Idul Adha antara lain dengan Salat Id pada pagi hari, penyembelihan hewan kurban, seperti kambing, domba, sapi, kerbau, atau unta untuk dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Sejarah Idul Adha bermula Ketika Nabi Ibrahim di usia 99 tahun diperintahkan Allah SWT menyembelih Ismail, putra kesayangannya yang berusia 13 tahun melalui mimpi. Perintah ini amat berat bagi Ibrahim AS, karena Ismail adalah putra semata wayang yang telah ia dambakan dan ia pinta dari Allah sejak muda. Namun Ismail kecil ternyata bersedia mengorbankan nyawanya demi menjalankan perintah Tuhan. Maka berangkatlah ayah-anak ini ke tempat penyembelihan. Di perjalanan, mereka menjumpai jelmaan setan yang mencoba membujuk Nabi Ibrahim dan Ismail untuk mengurungkan niatnya. Sadar ini merupakan godaan setan, keduanya menimpuki setan ini dengan kerikil. Setan terus mencoba menggoda Nabi Ibrahim dan Ismail hingga tiga kali. Inilah yang kemudian menjadi jumratul aqobah dalam rangkaian ibadah haji. Sesampainya di tempat penyembelihan, Nabi Ibrahim menghunuskan pedangnya ke leher Ismail. Namun dengan kemurahan Allah SWT, seketika Dia menukar Ismail dengan seekor domba yang gemuk. Inilah yang menjadi acuan penyembelihan hewan kurban hingga sekarang. Peristiwa ini mengandung banyak hikmah. Makna Idul Adha bagi umat Islam bukan hanya sekadar membeli hewan kurban dan makan besar. Makna Idul Adha adalah tentang keimanan dan ketakwaan. Lihat bagaimana teladan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anak kesayangannya demi ketaatan pada Allah SWT. Beruntung kita tidak perlu sampai mengorbankan anak atau anggota keluarga tercinta demi pengabdian pada Tuhan. Butuh perenungan mendalam agar kita menemukan makna Idul Adha. Bagi setiap orang makna Idul Adha tentu berbeda-beda. Jangan sampai Idul Adha berlalu begitu saja tanpa menjadikan kita pribadi yang lebih baik setelah sholat Id, swararinggit langsung menuju Lokasi Kegiatan Ummat Islam yang ada di Lingkungan Geneng Barat, bertempat di Rumah Bapak H. Nurchasany selaku Ketua Panitia Qurban. menurut beliau tahun ini hanya menyembelih 5 ekor saja dari warga Geneng Barat, Insya Allah Tahun Depan kami mencoba untuk mengajak seluruh warga Geneng Barat untuk ikut berqurban menyisihkan sebagian rezekinya demikian yang di sampaikan oleh Bapak H. Nurchasani |
alhamdulillah
BalasHapus