Prospek Jamur Cerah sebagai Komoditas Andalan


Salah satu Petani Jamur Lingkungan Geneng Barat Kelurahan Ledug yang di temui Tim Swararinggit Nanang Dwi Wahyudi Jamur memiliki prospek cerah pada pengembangannya di Ledug Prigen Pasuruan, dengan tingkat keberhasilan penanaman yang cukup tinggi, perawatan yang mudah, serta tidak diperlukan media atau lahan khusus, tak heran jamur menjadi pilihan masyarakat untuk dibudidayakan.

Nanang Dwi Wahyudi ketika di wawancarai Tim Swararinggit mengatakan komoditas seperti jamur layak dijadikan komoditi baru di Ledug Prigen

"Jamur memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasaran. Kemudian perawatan yang mudah serta tidak memerlukan media atau lahan yang luas. Saya yakin jamur bakal cepat populer di kalangan petani," ujarnya.

Menurut Nanang Dwi Wahyudi atau biasa di panggil Bonang yang juga sudah bergabung dengan Ikatan Petani Jamur Indonesia menjelaskan bahwa meningkatkan mutu komoditas jamur perlu adanya campur tangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasuruan. Misalnya mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang memaksimalkan pengembangan komoditi jamur.

"Dengan adanya pelatihan ini secara tidak langsung akan meningkatkan SDM kita serta diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jamur di pasaran," tambahnya.


Permintaan jamur di pasaran memang cukup tinggi, terutama jenis Jamur Tiram (Pleuroptus ostreatus) maupun Jamur Merang (Volvarilla volvacea), sehingga diharapkan masyarakat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Kedua jamur jenis ini sangat potensial dikembangkan masyarakat. Walaupun dengan media tanam sempit, atau tidak diperlukan lahan luas.

Jamur Merang ataupun Jamur Tiram harganya di pasaran saat ini mencapai Rp 15.000,-/kilogram. Keduanya menggunakan pola tanam yang sama; cukup ditempatkan di area teduh tanpa pemeliharaan intensif.

"Menariknya, tak harus menjadi pekerjaan utama berikut modal yang tidak terlalu besar dan juga tak butuh SDM khusus dalam jumlah banyak, saya optimistis perkembangannya bakal cepat memacu kesejahteraan petani," kata Nanang Dwi Wahyudi.

0 komentar:

Posting Komentar